Saudaraku, tahukah Anda bahwa sesungguhnya Surga dan Neraka telah tercipta sejak dahulu? Keduanya bukan ciptaan Allah yang baru ada setelah Kiamat kelak terjadi. Dalam kitabnya yang berjudul Al-Aqidah Ath-Thahawiyyah, Ath-Thahawi menulis sebagai berikut:
”Surga dan Neraka telah diciptakan Allah. Keberadaan keduanya tidak akan pernah berakhir. Allah menciptakan surga dan neraka sebelum menciptakan yang lain, dan Dia juga menciptakan penduduk untuk masing-masingnya. Siapa yang diinginkanNya, akan masuk ke dalam surga dengan ampunan dan pertolonganNya, dan siapa yang diinginkanNya akan masuk ke dalam neraka sesuai dengan keadilanNya. Setiap orang akan berperilaku sesuai dengan ketentuan yang telah diciptakan untuknya; perbuatan baik dan perbuatan jelek telah ditaqdirkan untuk semua orang.”
Dalam bukunya yang berjudul Ensiklopedia Kiamat, Dr Umar Sulaiman Al-Asyqar menyatakan bahwa statement Ath-Thahawi di atas mewakili aqidah ahlus-sunnah wal-jama’ah. Beliau selanjutnya menguatkan pandangan di atas dengan mengutip beberapa ayat Al-Qur’an dan Hadits. Di antaranya:
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ
عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS Ali Imran ayat 133) Ayat ini menegaskan bahwa surga telah Allah sediakan atau siapkan bagi kaum muttaqin (orang-orang bertaqwa) jauh-jauh hari sebelumnya, maka hendaknya orang-orang beriman berkompetisi untuk mendapat hak memasukinya. Demikian pula sebaliknya, berdasarkan ayat di bawah ini berarti Allah telah sediakan atau siapkan bagi kaum kafir api neraka yang karenanya hendaknya manusia tidak memilih jalan hidup orang kafir jika tidak ingin berakhir di tempat mengerikan itu. وَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ
”Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir.” (QS Ali Imran ayat 131)
Hadits di atas menjelaskan bahwa begitu seorang manusia meninggal dunia kemudian dimasukkan liang lahat, maka setelah selesai prosesinterview oleh dua malaikat, maka selanjutnya ia akan diperlihatkan tempat tinggalnya kelak di akhirat. Jika ia calon penghuni surga, maka ia akan diperlihatkan surga tempat tinggalnya kelak di setiap waktu pagi dan petang di dalam kuburnya. Sebaliknya, jika ia termasuk calon penghuni neraka maka ia akan diperlihatkan neraka tempat tinggalnya kelak di setiap waktu pagi dan petang di dalam kuburnya. Hal ini akan berlangsung terus di alam kubur atau alam barzakh hingga tibanya hari Kiamat, dimana ia tidak lagi sekedar menyaksikan tempat tinggalnya di akhirat namun ia bahkan bakal memasukinya. Sehingga di dalam hadits lainnya, Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallammenyebutkan doa yang diucapkan seorang beriman selama di dalam kuburnya saat ia berhak melihat tempatnya di surga yaitu: رَبِّ أَقِمْ السَّاعَةَ حَتَّى أَرْجِعَ إِلَى أَهْلِي وَمَالِ
“Ya Rabb, datangkanlah hari Kiamat agar aku dapat kembali kepada keluargaku dan hartaku.”(HR Ahmad) Si mu’min tidak sabar menanti datangnya hari Kiamat. Sebaliknya, ucapan seorang kafir atau munafik selama di dalam kuburnya saat ia melihat neraka sebagai calon tempat tinggalnya di akhirat kelak nanti ialah: رَبِّ لَا تُقِمْ السَّاعَةَ
“Ya Rabb, janganlah Engkau datangkan hari Kiamat.” (HR Ahmad)